Degradasi, Promosi, dan Tahun-tahun Yo-yo (2009 – sekarang)
Pada 14 Januari 2009 dipublikasikan jika Roeder sudah dibebaskan dari pekerjaan team pertama kalinya sesudah 60 laga yang bertanggungjawab, serta cuma 20 kemenangan. [51] Satu minggu selanjutnya, Bryan Gunn dipilih untuk manager sampai akhir musim, [52] tapi dia tidak bisa menahan club itu terdegradasi pada 3 Mei 2009, sesudah kalah 4-2 waktu berkunjung ke Charlton Athletic yang terdegradasi. [ 53] Sesudah kemunduran mereka, laga pertama mereka musim ini membuahkan kekalahan mengagetkan 7-1 di kandang menantang lawan East Anglian Colchester United. Ini ialah kekalahan paling berat yang sempat dirasakan club serta Gunn dikeluarkan enam hari setelah itu.
Pada 18 Agustus 2009, Paul Lambert dipublikasikan untuk manager baru, tinggalkan kedudukannya di Colchester, serta sembilan bulan selanjutnya bawa Norwich untuk promo kembali pada Kejuaraan untuk Juara Liga Satu, sesudah satu musim di Liga Satu. Musim selanjutnya lihat Norwich dipropagandakan ke Liga Premier, finising ke-2 di meja serta mengakhiri promo back-to-back pertama dari tingkat 3 ke 1 semenjak Manchester City di tahun 2000.
Club usai dalam tempat ke-12 pada musim pertama mereka di Liga Premier. Tetapi, Lambert memundurkan diri dalam tempo sebulan mendekati penutupan musim untuk gantikan tempat manajerial yang kosong di lawan liga Aston Villa serta diganti oleh Chris Hughton. Musim 2012-13 diawali dengan jelek tapi rekor club tidak terkalahkan di Liga Premier pastikan tahun ke-3 mereka di Liga Premier dengan finish di rangking ke-11 di liga. Mereka terdegradasi kembali pada Championship sesudah mengakhiri 18 pada musim 2013-14 serta Hughton dikeluarkan.
Sesudah paruh pertama musim 2014–15 yang biasa saja, Neil Adams memundurkan diri yang buka jalan buat pemilihan manager Akademi Hamilton waktu itu, Alex Neil pada Januari 2015. Pemilihan itu hidupkan kembali lagi musim Norwich, serta kemenangan di final playoff Kejuaraan 2015 pastikan langsung kembali pada seksi paling atas sepak bola Inggris. [58] Ini cuma pertolongan sesaat, sebab di akhir musim selanjutnya mereka terdegradasi lagi untuk bermain musim 2016-17 di Kejuaraan Liga Sepak Bola.
Musim selanjutnya diawali dengan sukses, dengan club ada di pucuk Championship pada tengah Oktober. Proses serta hasil yang jelek diiringi serta lihat team melaju ke tempat ke-2 belas dalam tabel. Pada 10 Maret 2017, Alex Neil dikeluarkan oleh club, [60] dengan pelatih team penting Alan Irvine diletakkan untuk juru kunci untuk tersisa musim ini, pada akhirnya usai di posisi ke-8.
Pada 25 Mei 2017, club menunjuk pelatih Jerman Daniel Farke untuk pelatih kepala, jadi pelatih kepala pertama club dalam 114 tahun sejarahnya yang bukan datang dari Kepulauan Inggris. [61] Di bawah Farke, club jalani proses pembangunan kembali lagi yang lihat team mengambil brand sepak bola cepat yang fokus pada pemilikan yang memperingatkan kita pada bagian perintis Farke, club Dortmund. Norwich mengakhiri musim 2017–18 di tempat ke-14. Walau awal yang lamban, musim selanjutnya semakin lebih sukses serta team habiskan sejumlah besar musim di atas meja - dibantu oleh pembuat gol paling banyak Teemu Pukki. Sesudah menang 2-1 atas Blackburn Rovers, club dipropagandakan kembali pada Liga Premier sesudah mangkir 3 tahun untuk juara Championship.